- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Entri yang Diunggulkan
Diposting oleh
ACO NASIR
pada tanggal
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Contoh Dokumen Korespondensi Jurnal |
Kenaikan jabatan akademik ke tingkat Lektor Kepala atau Guru Besar bukan hanya membutuhkan karya ilmiah berkualitas, tetapi juga bukti keaslian dan validitas proses publikasinya. Salah satu dokumen penting yang kini menjadi syarat wajib adalah dokumen korespondensi jurnal, yang menunjukkan rekam jejak komunikasi antara penulis, editor, dan reviewer jurnal ilmiah.
Apa Itu Dokumen Korespondensi Jurnal?
Dokumen korespondensi jurnal adalah bukti komunikasi resmi antara penulis artikel ilmiah dengan pihak pengelola jurnal, yang meliputi:
-
Editor jurnal
-
Reviewer artikel
-
Tim manajemen jurnal
Korespondensi ini mencakup proses mulai dari pengajuan naskah (submission), proses review dan revisi, hingga artikel diterima dan dipublikasikan (accepted/published).
Mengapa Dokumen Ini Penting?
-
Menunjukkan Proses Ilmiah yang Sahih
Korespondensi membuktikan bahwa karya ilmiah melalui proses seleksi dan evaluasi yang ketat oleh pakar di bidangnya. -
Menghindari Praktik Plagiarisme atau Predatory Journal
Surat menyurat asli menjadi penanda bahwa publikasi dilakukan di jurnal yang kredibel dan bukan jurnal abal-abal. -
Mendukung Penilaian Angka Kredit
Tim penilai (PAK/LLDIKTI) menggunakan dokumen ini untuk memastikan integritas proses publikasi. -
Memperkuat Bukti Kelayakan Karya Ilmiah
Reviewer comments dan perbaikannya menunjukkan bahwa artikel telah melewati penyempurnaan sebelum diterbitkan.
Apa Saja yang Harus Dilampirkan?
Berikut jenis-jenis dokumen korespondensi yang perlu disiapkan:
-
Email Submission: Bukti bahwa naskah telah dikirim ke jurnal.
-
Acknowledgement Letter: Konfirmasi penerimaan naskah oleh jurnal.
-
Reviewer Comments dan Revisi Penulis: Bukti adanya proses peer-review dan tanggapan atas komentar reviewer.
-
Acceptance Letter: Surat penerimaan artikel oleh jurnal.
-
Proof of Publication: Tautan atau salinan artikel yang telah dipublikasikan.
Dokumen ini sebaiknya disusun dalam satu berkas PDF yang sistematis dan diberi label yang jelas untuk memudahkan tim penilai.
Tips Menyusun Dokumen Korespondensi
-
Gunakan email institusi saat melakukan submission untuk meningkatkan kredibilitas.
-
Simpan semua komunikasi dalam satu folder digital sejak awal.
-
Tandai tanggal dan nama editor untuk referensi cepat.
-
Jika menggunakan sistem submission online (seperti OJS, ScholarOne, dll), unduh semua log atau history review sebagai lampiran.
Kesimpulan
Dokumen korespondensi jurnal bukan hanya formalitas, melainkan bagian penting dari proses pembuktian keilmiahan dan transparansi publikasi. Bagi dosen yang akan mengajukan kenaikan jabatan ke Lektor Kepala atau Guru Besar, menyiapkan dokumen ini sejak awal adalah langkah bijak untuk mempermudah proses penilaian dan memperkuat keabsahan karya ilmiah yang diajukan.
📁 Pastikan seluruh proses surat menyurat disimpan dan disusun dengan baik sejak awal proses publikasi. Integritas karya ilmiah Anda dimulai dari transparansi dokumentasinya.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
"Perkenalkan, blog saya adalah ruang untuk berbagi cerita, informasi, dan wawasan. Dengan tujuan menginspirasi dan memperkaya pengetahuan, blog ini hadir untuk menjalin koneksi, berbagi pengalaman, dan memberikan nilai tambah bagi setiap pembaca."
Komentar
Posting Komentar